Jumat, 22 Januari 2016

ISLAM, ORGANISASI DAN UMAT

Organisasi Mahasiswa, Nilai-nilai ISLAM, dan Kepentingan Umat…

Oleh : Fadlan Abdillah Salam
           
Mahasiswa dipilih sebagai objek intelektual karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa sebagai segmen pemuda yang tercerahkan. Karena memiliki kemampuan berfikir kritis. Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Sebagai bagian dari pemuda, mahasiswa juga memiliki karakter positif lainnya, antara lain idealis dan energik.dealis berarti (seharusnya) mahasiswa masih belum terkotori oleh kepentingan pribadi, juga belum terbebabani oleh beban sejarah atau beban posisi.
Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik, tanpa adanya resistansi yang lebih besar. Sedangkan energik berarti pemuda biasanya siap sedia melakukan kewajiban yang dibebankan oleh suatu ideologi manakala dia telah meyakini kebenaran ideologi itu.

Islam adalah sebuah ideologi yang memberikan energi besar bagi perubahan. Hal ini dimungkinkan karena karakter Islam yang syumul, mewarnai seluruh aspek kehidupan dan mengatur seluruh bagian manusia.
Berbicara tentang perubahan, tentunya akan memunculkan pertanyaan mengapa harus ada perubahan? Kondisi saat ini sangat jauh dari ideal. Tidak perlu kita pungkiri bahwa masyarakt (termasuk atau terutama di Indonesia) saat ini masih cukup jauh dari Islam.

Contoh yang jelas tampak di permukaan adalah pada moral masyarakat, misalnya korupsi yang membudaya atau adanya pergaulan bebas. Oleh karena itu tidak salah jika ada ulama yang mengatakan kondisi sekarang sebagai jahiliyah modern.

Melakukan perubahan adalah perintah dalam ajaran Islam, sebagaimana dalam sebiuah hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, orang yang hari ini sama dengan kemarin berarti rugi, dan orang yang hari ini lebih buruk dari kemarin adalah celaka. Artinya apabila kita membiarkan kondisi statis tanpa perubahan apalagi membiarkan perubahan ke arah yang lebih buruk- berarti kita tidak termasuk orang yang beruntung. Juga di dalam Ali Imran:104 Allah memerintahkan agar ada kaum yang menyeru kepada kebaikan sebagai sebuah perubahan.

Yang paling bertanggung jawab akan kebangkitan Islam bukanlah orang lain melainkan tentu saja umat Islam itu sendiri, khususnya para pemuda pemudi dan lebih khusus lagi para mahasiswa dan mahasiswi Islam.

Masa muda memang penuh tantangan yang harus digunakan untuk mencapai kedewasaan, kematangan dan kepribadian Islami yang benar-benar tangguh. Seorang pemuda yang banyak melakukan penyimpangan akhlak, pemikiran dan tugas-tugas dimana letak keindahannya? Untuk itu Ia harus memperbaiki diri bersama Islam, bersama orang-orang shaleh, yang bersama-sama meningkatkan kualitas akhlaknya, Ilmu, wawasan, amal, kekuatan fisik dan kemandirian.

Mahasiswa, pemuda atau generasi muda bagi masyarakat adalah harapan dan tumpuan yang menjadi pilar kebangkitan umat. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya, mahasiswa merupakan pengibar panji-panji kebenaran dan oposan kebathilan. Beranjak dari ayat diatas, sesungguhnya sangat banyak kewajiban mahasiswa sebagai sekelompok orang-orang terdidik untuk memikul amanat berat yang ada dipundak mereka. Mereka harus berpikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, menjadi penyelamat kebenaran, dan menunaikan hak-hak umat dengan sebaik mungkin.

Dalam kenyataannya, ada mahasiswa yang tumbuh dalam situasi bangsa yang dingin dan tenang, dimana kekuasaan telah tertanam kuat dan kemakmuran telah dirasakan oleh warganya. Sehingga mereka yang tumbuh dalam kondisi seperti ini aktifitasnya lebih tertuju kepada egoisme diri sendiri daripada untuk umatnya. Kemudian pada akhirnya tipe seperti ini cenderung main-main dan pasif terhadap dinamika sosial yang ada disekitarnya karena kondisi yang demikian.

Pelajar dan mahasiswa adalah generasi terdepan umatnya. Sedangkan pemuda dan mahasiswa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mereka yang berpegang teguh pada nilai-nilai rabbani dan ikhlas demi kejayaan umatnya merekalah harapan yang paling memungkinkan untuk mengemban amanah generasi dimasa depan.
In the short, kita sebagai mahasiswa muslim harus menyadari bahwa kita memiliki amanah yang harus dilaksanakan. Banyaknya amanah yang harus kita tanggung jangan sampai melunturkan semangat juang kita. Benarlah Hasan Al-Banna dalam pembukaan tadi bahwa kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang kita miliki. Maka yang harus kita lakukan adalah berjuang dengan perjuangan terbaik, beribadah dengan ibadah terbaik, dan beramal dengan amalan terbaik. Semua ini tidak akan berakhir sampai kita menginjakkan kaki di surga kelak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar